NGABLAK – Selama hampir tiga bulan lamanya jalur pendakian Gunung Andong ditutup. Hal itu berkenaan dengan situasi Pandemi Covid-19. Namun hal itu justru dimanfaatkan oleh pengelola wisata pendakian Gunung Andong untuk melakukan berbagai macam persiapan, perbaikan dan perawatan.
Rukani, salah satu pengelola wisata pendakian Gunung Andong mengatakan jika pihaknya selama Pandemi Covid19, terus melakukan perbaikan-perbaikan dan perawatan. Dengan harapan jalur pendakian Gunung Andong akan tetap terjaga dan ketika jalur sudah dibuka kembali sudah siap untuk dillalui.
“Perbaikan dan renovasi tempat wisata ini juga terkait menyambut pariwisata di era new normal. Kami menata basecamp kami, sesuai dengan protokol kesehatan, dimana kami juga mendapat bantuan peralatan cuci tangan, yang kami siapkan dilokasi,” ucap Rukani, Rabu (15/7/2020).
Menurutnya, selama dua Minggu sekali pihaknya melakukan pembersihan jalur pendakian. Hal itu dilakukan supaya jalur pendakian tetap terjaga.
“Dua minggu sekali bersihkan jalan jalur pendakian, sebagian jalur sudah di pasang paving, termasuk jalur yang masih tanah.
Kami tidak melebarkan jalur tersebut, jalur tetap pada ukuran semula, hanya rumput dan ilalang yang dibersihkan. Selain itu basecamp juga kami semprot rutin cairan disinfektan dari Dusun Pendem Desa Girirejo Ngablak,” papar Rukani.
Terkait izin operasional kembali, pihak Rukani sudah mengkantongi izin buka dari Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Magelang. Namun untuk pihak desa sendiri belum memberi izin untuk buka kembali.
“Sudah ada izin dari Disparpora, sedangkan dari desa masih dilarang buka, karena kawatir warga akan terdampak,” papar Rukani.
Adapun rencana simulasi protokol kesehatan jika sudah buka kembali, pendaki di Gunung Andong akan dibatasi 250 pendaki yang dibagi tiga basecamp jalur pendakian, yaitu Gogik Giri Dwipa, Andong Jaya Via Pendem dan Andong Jaya Giri via Sawit.
“Sebelum Covif 19, puncak Gunung Andong pernah menampung 2600 pendaki pada malam Minggu, sekarang kalau dibuka dibatasi 250 pendaki.
Sedangkan kalau untuk ziarah di makam Gunung Andong tidak dibatasi, karena setelah berdoa terus turun,” terang Rukani.(Dw/Cha)
Foto : Pengelola melakukan perawatan jalur pendakian Gunung Andong, Istimewa