BOROBUDUR – Minum kopi dengan cara menggigit gula Jawa mungkin sudah sangat lama dilupakan orang jaman sekarang. Moment itulah yang kembali ingin diciptakan oleh Gubuk Kopi Borobudur dalam menyajikan kopi lokal kepada pengunjung.
Agus Prayitno selaku pengelola Gubuk Kopi Borobudur menceritakan jika awal ide muncul untuk menempatkan pembuatan gula Jawa sebagai salah satu kegiatan di tempatnya adalah karena di wilayahnya yang berada di Dusun Sendaren 1 Desa Karangrejo Kecamatan Borobudur masih banyak dijumpai penetes lira dan pembuat gula Jawa.
” Ditempat kami masih banyak sekali warga yang berprofesi sebagai penetes lira dan pembuat gula jawa, jadi waktu itu saya berpikir bagaimana cara menambah penghasilan mereka. Kemudian kegiatan netes lira dan pembuatan gula jawa ini saya pilih untuk saya jadikan kegiatan paket wisata.” Kata Agus.
Biasanya wisatawan yang datang akan diajak untuk melihat bahkan terlibat dalam pembuatan gula Jawa secara langsung. Selain itu menurut Agus, wisatawan juga akan diberikan penjelasan tentang proses pembuatan gula Jawa dari awal hingga selesai. Tidak jarang wisatawan yang merasa menemukan keunikan sendiri tentang proses pembuatan gula jawa yang kemungkinan sudah tidak dijumpai ditempatnya.
” Pengunjung juga kami sediakan spot Selfi untuk berfoto. Misalnya foto didepan tungku pembuatan gula Jawa, foto di sawah dengan memanggul bumbung lira dan masih banyak lagi.” Tambahnya
Dirinya juga mengatakan jika setelah proses pembuatan gula jawa selesai dijelaskan kepada wisatawan, biasanya mereka akan diajak ke ruang tamu untuk menikmati secangkir kopi pahit maupun teh tawar yang diminum dengan cara menggigit gula Jawa.
” Ini yang sering membuat wisatawan ingat terus dengan Gubuk Kopi Borobudur, yaitu moment ketika mereka harus minum kopi pahit atau teh tawar dengan cara menggigit gula Jawa. Caranya adalah kopi atau teh kita minum, namun sebelum ditelan kita gigit gula jawanya dan dikunyah. Akan ada sensasi tersendiri. Itu yang sering dikatakan mereka.” Jelasnya.
Menurutnya wisatawan yang datang di tempatnya kebanyakan adalah wisatawan lokal. Untuk wisatawan mancanegara tetap ada namun jumlahnya tidak sebanyak wisatawan lokal.
” Wisatawan lokal itu paling banyak. Kalau wisatawan asing biasanya dari hotel-hotel sekitar yang kebetulan menginap disana kemudian berkunjung ke tempat kami.
Untuk kopi yang disajikan dirinya menggunakan kopi lokal dari lereng sumbing. Dan di Gubuk Kopi Borobudur hanya menyediakan pemanis dari gula Jawa.
” Memang nglethus gula Jawa itu sensasinya luar biasa. Akan ada sesuatu yang berbeda. Yang pasti Sapta pesona point’ kenangan, akan dapat disitu. Pemanis kita hanya menyediakan gula Jawa. Tidak ada pemanis yang lain. Gula pasir pun tidak kami gunakan.” Ungkapnya.(Dw)
Info Borobudur Menyajikan Informasi Pariwisata Magelang dan Sekitarnya.