BOROBUDUR - Candi Borobudur sebagai salah satu ikon dan obyek tujuan wisata di Indonesia yang selama ini mendatangkan pengunjung dari dalam negeri maupun mancanegara dalam jumlah ribuan per tahunnya, rentan berpotensi dalam penyebaran COVID-19. Demi keselamatan pengunjung Candi Borobudur, tenaga pemeliharaan, tenaga pengamanan, dan tenaga pendamping pemanfaatan Candi Borobudur, maka kunjungan ke Candi Borobudur sementara ditutp untuk kunjungan mulai dari tanggal 16 Maret 2020.
Pada bulan Mei pemerintah mengambil kebijakan New Normal (Tatanan Normal Baru), dan Balai Konservasi Borobudur selaku site manager Candi Borobudur mengambil langkah dengan membuat protap pembukaan kembali Candi Borobudur dalam Tatatan Normal Baru (New Normal).
Untuk itu pada hari Jum,at 26/06/2020 Balai Konservasi Borobudur melakukan simulasi untuk kesiapan pembukaan Candi Borobudur untuk kunjungan pada era Tatatan Normal Baru (New Normal).Simulasi dimulai dari gerbang timur (concrouse) dengan membagi pengunjung dalam kelompok dengan jumlah 20 orang dan setiap kelompok didampingi oleh 1 (satu) orang pemandu dari HPI. Hal itu disampaikan oleh Kepala Balai Konservasi Borobudur Tri Hartono.
" Pengunjung yang naik ke halaman candi nantinya masing-masing kelompok yang naik ada yang ke arah kanan dan kiri mengelilingi halaman candi. Dan dalam satu waktu hanya sejumlah 140 orang yang diperkenankan naik ke halaman Candi Borobudur (tidak menaiki struktur candi). Itupun durasinya hanya kami batasi kurang lebih 60 menit. " Kata Tri Hartono.
Menurutnya protap yang diberlakukan ketika simulasi ini adalah sebagai protap lanjutan dari yang sudah dilakukan oleh Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur.
" Kalau dari pintu masuk itu kan protapnya kewenangan TWC, termasuk cek suhu badan, cuci tangan dan sebagainya. Namun protap tersebut kan hanya berlaku sampai depan zona satu. Nah tugas kami adalah meneruskan protap tersebut dari Zona satu menuju ke Candi Borobudur." Tambahnya.
Nampak hadir dalam simulasi tersebut beberapa pejabat pemerintah Kabupaten Magelang, Dinas Kesehatan, Perwakilan Masyarakat dan awak media. Ketika disinggung tentang kapan resminya Zona Satu akan dibuka untuk umum, Tri Hartono mengatakan pihaknya masih menunggu surat resmi dari Ketua Gugus Tugas Covid19 Kabupaten Magelang.
"Hari ini kan ada dari Dinas Kesehatan juga. Nantinya beliau ini yang akan menilai dan menyampaikan kepada Ketua Gugus Tugas Covid19 Kabupaten, baru nanti akan direkomendasikan. Rekomendasinya seperti apa ya kita tunggu saja." Jelasnya.
Namun dirinya menegaskan jika nantinya Zona Satu diputuskan untuk dibuka untuk umum pihak Balai Konservasi Borobudur mewajibkan untuk pengunjung tetap memakai masker dan mematuhi protap yang ada.
" Tetep cek suhu badan, pakai masker, jaga jarak dan mengikuti protokol yang kita tetapkan." Pungkasnya.