Omah Budur milik Nuryanto, seniman sekaligus pengrajin mantan pemuda pelopor Kabupaten Magelang ini, baru-baru ini menjadi lokasi bedah buku karya Gde Artawan. Bedah buku yang berisi kumpulan puisi karya Gde Artawan berjudul 'Hatimu Sebatas Pohon' kemarin, dihadiri pemerhati buku dan penulis serta pegiat literasi di Kabupaten Magelang.
Sebelum dibedah, beberapa karya puisi Gde Artawan dalam buku ini, dibacakan di Halaman Candi Borobudur, oleh sejumlah pegiat literasi. Menurut Gde Artawan, pihaknya tidak menyangka atas penyambutan yang dilakukan Nuryanto dkk. "Sungguh saya tidak menyangka, akan sambutan ini. Apalagi, karya puisi saya dibaca di sebuah candi bersejarah peninggalan nenek moyang yang menjadi salah satu warisan dunia dan dilindungi oleh UNESCO. Sungguh sebuah kehormatan bagi saya," ungkapnya.
Nuryanto sendiri mengaku senang, Omah Budur menjadi salah satu lokasi bedah buku selain di Universitas Tidar Magelang. "Ini juga merupakan penghormatan buat kami omah budur. Kalau selama ini bedah buku dilakukan di sebuah hotel, restoran di kota atau lembaga pendidikan, kali ini dilakukan di dalam kampung," ungkapnya. (Yoh)
Nuryanto sendiri mengaku senang, Omah Budur menjadi salah satu lokasi bedah buku selain di Universitas Tidar Magelang. "Ini juga merupakan penghormatan buat kami omah budur. Kalau selama ini bedah buku dilakukan di sebuah hotel, restoran di kota atau lembaga pendidikan, kali ini dilakukan di dalam kampung," ungkapnya. (Yoh)