TLATAH BOCAH (bhs Jawa: Area Ramah Anak) merupakan sebuah jejaring komunitas yang mengupayakan terwujudnya area ramah anak selaras dengan karakter lokal dan memberikan kesempatan anak berpartisipasi dalam pembangunan. Jejaring menumbuhkembangkan kepekaan terhadap realita sosial dan perubahan lingkungan sebagai sarana pembelajaran bersama.
Salah satu upaya mewujudkan visi tersebut adalah penyelenggaraan Festival Seni Anak Merapi semenjak tahun 2007. Festival ini populer dengan nama Festival Tlatah Bocah sebagai kampanye hak anak, keberagaman, toleransi, dan kearifan lokal. Kegiatannya berupa pertunjukan kesenian (mayoritas tradisi), orasi budaya, lokakarya, dan pameran.
Spirit festival bersumber pada modal sosial yang dimiliki masyarakat lereng gunung Merapi. Mereka memelihara adat istiadat dengan baik, tepa salira (toleransi) yang tinggi, serta bergotong royong membangun dusun. Representasi tersebut ditunjukkan dengan adanya kelompok kesenian di setiap dusun. Kesenian tradisi menjadi unsur vital yang harus disertakan saat upacara adat. Keberadaan jenis kesenian pun begitu beragam, diantaranya: Wayang Orang, Ketoprak, Jathilan, Campur Bawur, Jaran Kepang, Reog, Soreng, Topeng Ireng, Ndolalak, Sholawat, Angguk Rame, Gangsir Ngenthir, Cakarlele, Jalantur, Kobro Siswo, Lompong Keli, dan lain-lain. Keberagaman tersebut menjadi ensiklopedia kearifan budaya dalam lingkup kecil. Di sisi lain, globalisasi menggerus nilai-nilai yang ada di masyarakat. Selain itu, ancaman golongan fanatik yang menerapkan pahamnya menggerogoti keberagaman yang ada. Kearifan lokal menjadi benteng masyarakat mempertahankan adat istiadat. Pengalaman masyarakat lereng gunung Merapi dapat menjadi contoh yang patut digaungkan untuk merawat kebhinekaan Indonesia. Festival Tlatah Bocah menjadi media kampanye bersama tentang hak anak, keberagaman, toleransi, dan kearifan lokal baik pada generasi muda dan masyarakat umum.
MAKSUD & TUJUAN
Umum
1. Mengkampanyekan keberagaman budaya melalui kesenian,
2. Memupuk toleransi anak, masyarakat, dan komunitas melalui kesenian,
3. Mengembangkan kesenian yang dapat berjalan seiring dengan perkembangan jaman,
4. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kearifan lokal dan kesenian dalam pembangunan berwawasan nusantara.
Khusus
1. Memperkuat jejaring komunitas anak,
2. Mengkampanyekan pentingnya komunitas anak di masyarakat,
3. Peningkatan keterlibatan anak dalam pembangunan,
4. Mewujudkan area ramah anak secara fisik maupun psikologis,
5. Pemenuhan hak–hak anak (hak hidup, tumbuh kembang, perlindungan, dan partisipasi).
SASARAN
1. Penguatan dan pertambahan komunitas anak,
2. Pendokumentasian potensi kesenian, keberagaman budaya, dan kearifan lokal.
CAPAIAN
Agenda tahunan Festival Tlatah Bocah disambut antusiasme masyarakat Merapi dan kota-kota sekitarnya. Pada tahun 2016 festival melibatkan lebih kurang 1500 orang serta dihadiri khalayak lebih dari 2500 orang. Festival Tlatah Bocah sudah bisa dikatakan bertaraf nasional bahkan internasional karena adanya peserta dari berbagai propinsi dan negara (Amerika Serikat, Prancis, Jepang, Thailand, Australia). Perkembangan tersebut memberikan acuan panitia mengajak lebih banyak partisipasi individu serta keterlibatan lembaga swasta dan pemerintah yang sebelumnya tidak dilakukan.