Pekerjaan dan tugas merupakan kegiatan yang melelahkan jiwa maupun pikiran, bahkan liburan yang gabut dan membosankan akan membuat kejenuhan seseorang. Salah satu hal yang dapat membebaskan dari kelelahan dan kejenuhan, perlu adanya liburan yang mengasyikkan untuk menyegarkan kembali jiwa dan raga, agar tidak merasa depresi dan suntuk selama hidupnya. Maka dari itu, saya dan keluarga meluangkan waktu liburan untuk berwisata dan berkreasi ke beberapa tempat di kabupaten Magelang, karena daerah kabupaten Magelang menyuguhkan beberapa tempat destinasi wisata. Selain candi Borobudur yang menjadi ikon Magelang dan banyak wisatawan yang datang, ternyata ada tempat lainnya yang dapat anda kunjungi dan tak kalah menarik dan menyenangkan.
Di antaranya adalah punthuk (Mongkrong, Setumbu, Kendhil, dll) yang menawarkan keindahan alam sunrise yang luar biasa, gereja ayam yang dijadikan pemilihan tempat syuting Ada Apa Dengan Cinta 2, air terjun (sekar langit, dll) dengan aliran air yang segar dan indah, atau yang suka dengan tantangan perlu mencoba rafting dengan aliran sungai elo ataupun progo daerah Candimulyo, bahkan yang suka selfie ada juga tempat yang menarik untuk dijadikan tempat spot foto, yaitu di pinusan kragilan, dan masih banyak lagi tempat – tempat yang dapat dikunjungi di daerah Kabupaten Magelang.
Di tahun ini tepatnya hari Sabtu 8 Juli 2017, bertepatan dengan liburan sekolah, saudara saya dari Surabaya datang ke tempat kami untuk bersilaturahmi, dan pastinya menggunakan waktu liburannya untuk bermain. Di sela – sela liburan, kami pun memutuskan untuk memilih destinasi wisata di daerah Kabupaten Magelang karena pusat wisata berada di sana, dengan informasi yang didapat melalui media sosial tanpa berfikir panjang kami memilih bermain tubing karena ingin bermain yang memiliki tantangan dan bermain air yang mengasyikkan dan kami belum pernah mencoba sebelumnya. Nama lain dari tubing adalah rafting mini. Tubing adalah permainan air, alat yang digunakan adalah ban yang akan kita naiki dan mengikuti arus sungai dengan menikmati keindahan alam di kanan dan kiri selama perjalanan. Air sungainya pun masih jernih yang dilewati.
Tubing yang kita kunjungi bernama LITTLE UBUD Tubing Advanture, berlokasi di Desa Tampir Wetan, Candimulyo, Magelang. Jarak yang ditempuh dari Jogja dadalah 50 menit, dari Magelang 20 menit dan 15 menit dari Borobudur. Alamnya pun masih asri sesuai dengan nama tempatnya “Little Ubud”, karena menawarkan aktivitas Tubing Advanture yang super seru dengan panorama alam cantik seperti di Ubud, Bali, dengan hanya mengeluarkan uang 40.000 bagi domestik dan 70.000 bagi foreign.
Sebelum memulai permainan tubing ini, kami diberi pengarahan terlebih dahulu untuk melakukan permaianan ini guna mengutamakan keselamatan, selain itu kami mempersiapkan diri untuk menggunakan perlengkapan diri seperti pelampung, pelindung kepala, pelindung siku, dan pelindung lutut, serta disediakan sepatu khusus. Sampai di sana pun kami bergabung dngan keluarga yang berasal dari Solo. Jauh – jauh mereka datang ke Magelang untuk merasakan sensasi dari permainan tubing di Magelang ini. Selanjutnya untuk menuju ke sungai perlu berjalan kaki terlebih dahulu sekitar 15 – 20 menit, akan tetapi melewati persawahan yang indah, bagi yang setiap hari hidup di tengah hiruk pikuk kota dengan melewati sawah seperti ini akan merasa refresh. Satu per satu kami mengalir di permukaan sungai dengan didampingi guide 4 orang.
Kami pun mulai menyusuri sungai, di awal perjalanan aliran sungai masih berasa tenang saya pun sangat menikmatinya, setelah menempuh beberapa meter adapaun aliran sungai mulai bergelombang dan sangat deras, sehingga badan harus siaga untuk melewati gelombang yang deras, terus berjalan bersama ban kami, terkadang tersangkut batu – batuan besar sehingga perlu ditolong oleh guide yang selalu mendampingi kami. Adapun rintangan yang harus kami hadapi, yaitu aliran sungai yang turun dan tajam aliran airnya pun sangat deras, dan harus satu per satu untuk melewatinya karena jalan yang hanya dapat dilalui oleh satu orang, sehingga kami menunggu giliran dengan dibantu guide yang di atas dan sudah ada yang dibawah untuk menangkap kami. Giliran saya pun tiba, ada rasa sedikit gugup karena belum pernah mencobanya.
Dengan aba – aba guide nya, saya pun mulai memposisikan badan untuk condong ke belekang dan kaki sedikit terangkat, saya pun mulai melewatinya, dengan hati yang cemas ban saya mulai terdorong oleh aliran arus yang deras tersebut dan saya pun menjerit untuk melepeskan kecemasan saya, akhirnya saya dapat melewati dan ditangkap oleh guide yang di bawah, “wah seruuu sekali, yeaay asyiik” saya pun berteriak. Kembali kami menyusuri sungai tersebut, mulai dengan aliran sungai yang cepat dan banyak bebatuan sehingga kami harus berhati – hati. Lagi – lagi kami harus melalui tantangan, kini seperti air terjun semua peserta diharap untuk berhenti, karena tidak bisa dilalui dengan ban, dan harus dilalui oleh satu per satu.
Akan tetapi ternyata terdapat pilihan untuk turun ke bawah, bisa melalui tangga dan diperbolehkan untuk meloncat ke bawah. Selama berhenti kami pun menyempatkan foto bersama, setelah melakukan sesi foto kami mulai turun, ada yang memilih untuk melalui tangga ada pula yang loncat ke bawah. Saya dan kakak saya memilih untuk meloncat. Dengan rasa percaya diri, saya memilih untuk loncat. Akhirnya di urutan terakhir, saya bersiap meloncat. Saya mulai memposisikan badan di ujung tempat loncat. Kaki saya mulai bergetar dan berniat untuk melewati tangga saja, karena melihat ke bawah sangat tinggi dan arus gelombang yang deras. Akhirnya “byuuurrrr” saya memaksakan diri untuk meloncat, karena semakin difikir akan semakin tidak berani saya meloncat. Saya masuk ke dalam air dengan menutup hidung, dan merasa tenggelam ke dalam air yang sangat dalam, tetapi karena memakai pelampung saya pun terangkat ke atas dan segera ditangkap oleh guide yang sudah siap menangkap saya. “Wuaah mantaap kali, seruu abiiis” lagi – lagi saya berteriak, karena saya merasa puas, dan lega sekali. Karena ketagihan, kakak saya pun kembali ke atas melalui tangga dan meloncat karena keasyikkannya.
Di tempat ini pun kami tidak menyia – nyiakan waktu dan tempat, kami mengabadikannya lewat foto baik bersama ataupun sendiri tepat pada air terjunnya tersebut. Setelah puas berfoto, kami pun melanjutkan perjalanan aliran sungai dengan ban. Perjalanan selanjutnya, memiliki arus yang cepat dan kembali menemui banyak bebatuan. Setelah beberapa meter kami lalui, akhirnya kami telah berada di tempat finish dan turun dari ban yang kami naiki. Hati senang dan puas, saya dan saudara tak hentinya bercerita untuk mengungkapkan keseruan selama perjalanan menyusuri sungai yang mengasikkan. Terkadang saya tersangkut oleh bebatuan yang besar, sehingga perlu di dorong oleh guide nya.
Kami kembali naik ke atas dan menggunakan mobil pick up, diantar untuk kembali ke basecamp awal keberangkatan. Kami duduk sejenak, dan menikmati minuman wedang tampir (minuman jahe) yang disuguhkan kepada kami secara gratis. Rasa hangat memberikan ketenangan dan menyegarkan kembali badan yang kedinginan. Saya pun segera mandi untuk membersihkan badan setelah semua tubuh terkena air. Setelah mandi, saya merasa segar kembali, dan merasa puas dan senang. Saya pun meminta kakak untuk minta difoto di tempat tersebut. Pengalaman pertama saya, yang tak pernah terlupa. Dirasakan pula oleh tante, sepupu dan kakak saya yang juga merasakan puas yang tak terbatas.
Ternyata hanya mengeluarkan harga yang tak mahal, kami bisa merasakan keseruan liburan kami dan tak terlupakan, dengan air sungai yang asli dari mata air. Kami pun bersiap pulang dan berpisah dengan kelompok dari Solo yang bermain bersama kami. Setelah kami, masih ada kelompok yang datang dari Kementrian BUMN yang jauh - jauh dari Jakarta untuk menikmati keseruan tubing ini, kata salah seorang petugas. Begitu mewahnya alam yang ada di daerah Kabupaten Magelang, sehingga banyak pula orang – orang dari pulau Jawa datang untuk menikmati keindahan di Kabupaten Magelang.