Perkenalkan nama saya M Arif masduqi yang berasal
dari Dusun Grogol Desa Kutoanyar Kecamatan Kedu kabupaten Temanggung. Cerita
perjalanan ini saya mulai dari hari sabtu 22 April 2017. Sabtu sore adalah
awaldari perjalanan ini. Sepeda motor sudah ku cuci bersih, pakaian ganti pun
sudah ku siapkan. Saatnya menuju Giritengah.
Jarak dari rumah ke desa Giritengah 40km dengan waktu tempuh 1,5 jam. Dari
Temanggung saya mengambil arah Magelang melewati Secang. Sesampainya di
pertigaan Kebonpolo, saya ambil arah kota melewati alun-alun Magelang. Dari
alun-alun Magelang saya melewati jalan pemuda atau orang Magelang menyebutnya
daerah Pecinan. Karena berderet toko-toko disepanjang jalan pemuda yang dipunyai oleh
orang-orang keturunan cina. Bahkan ada yang menyebutnya Malioboro nya Magelang.
Sampai di perempatan pasar Rejowinangun, saya mengambil arah lurus menuju
persimpangan Artos. Dari persimpangan Artos saya lurus sampai di pertigaan
Blondo. Dari Traffic Light Blondo
saya ambil kanan untuk selanjutnya sampai di pertigaan Sawitan langsung ambil
kanan menuju daerah candi Borobudur. Dari candi Borobudur saya kearah selatan menuju
perempatan Tuksongo. Sampai di perempatan tuk songo, saya ambil kanan menuju
perempatan Gunden kemudian ambil kiri untuk langsung menuju Giritengah.
Sampailah saya di rumah Mas Sulis yang berada
disebelah selatan terminal Giritengah. Ternyata disana saya sudah ditunggu oleh
Wahyu, Mifty, Arina dan Fadil. Sebetulnya rencananya hanya untuk sekedar main saja ditempat mas
sulis. Akan tetapi, malam itu muncul ide dari Arina untuk mengajak naik ke
Punthuk Mongkrong dengan alas an dia belum pernah kesana. Dan akhirnya
disepakati untuk naik ke puncak Mongkrong di pagi hari sekaligus untuk lihat
Sunrise dari puncak punthuk Mongkrong. Malam semakin larut, waktu menunjukkan
pukul 00:00 waktunya semua untuk beristirahat. Terlihat semua yang ada dirumah
sudah terlelap dengan nyenyaknya. Sedangkan saya sendiri masih belum bisa
memejamkan mata. Sampai waktu menunjukkan pukul 02:00 Wib. Saya memaksakan untuk tidur.ketika waktu
menunjukkan pukul 04:30..semua sudah bangun tidur untuk selanjutnya
bersiap-siap menuju Punthuk Mongkrong.
Pukul 05:: 00 kami berangkat menuju Punthuk Mongkrong.
Mbak Kikin mengendarai sepeda motor sendirian sekaligus sebagai tour guide
kami. Saya bersama Wahyu menggunakan sepeda
motor berboncengan. Fadil juga mengendarai sepeda motor sendiri. Sedangkan
Mifty dan Arina ikut di mobil mas sulis bersama Chaca (anak kedua mas sulis). Punthuk
Mongkrong merupakan salah satu destinasi wisata di kecamatan Borobudur. Punthuk
Mongkrong mempunyai pemandangan alam yang sangat indah. Phuntuk Mongkrong
terletak di Dusun Onggosono Desa Giritengah Kecamatan Borobudur. Punthuk
Mongkrong merupakan salah satu dari dua Deretan Phuntuk yang berada di Giri
Tengah yaitu Phuntuk Mongkrong dan Punthuk Sukmojoyo. Pemandangan dari depan
maupun belakang sungguh indah.
Dari rumah mas sulis kami naik Phuntuk Mongkrong
melewati dusun gedang sambu yang mempunyai jalan dengan kontur menanjak hampir
30o dengan lama perjalanan 20 menit. Sampainya kami di pintu masuk
kami disambut oleh petugas parkir dan petugas jaga yang ramah dalam menyambut
kami. Kemudian kami melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki menuju puncak
Punthuk Mongkrong. Memasuki area Phuntuk kami disambut oleh tanaman pertanian
milik warga yang tumbuh di area phuntuk. Udara yang sejuk dan segar mengiringi
selama perjalanan. Bermacam macam tumbuhan pertanian menyapa kami dalam setiap
langkah menyusuri jalan setapak.
Sesampainya kami dipunthuk mongkrong, kami disambut
oleh pemandangan yang sangat indah. Hamparan pepohonan yang luas. Gunung merapi
dan merbaabu yang terlihat gagah serta awan pagi hariyang menambah romantic
cuaca pagi. Selagi menunggu matahari terbit. Tak lupa kami berfoto-foto
terlebih dahulu. Karena disediakan banyak fasilitas untuk berfoto. Daintaranya
rumah pohon, gazebo dan jembatan selfi. Setelah beberapa waktu kita menunggu.
Akhirnya matahari pun muncul diantara awan kabut yang menutupinya. Seketika
itu, semua orang yang berada di Punthuk mongkrong langsung mengabadikan moment
tersebut dengan berbagai macam alat dokumentasi. Ada yang pakai kamera
handphone, ada yang pakai kamera digital, ada yang pakai kamera DSLR ada juga
yang pakai Handycam.
Setelah puas kami menikmati keindahan alam dan
kesejukan udara Phutuk mongkrong. Kamipun melanjutkan perjalanan untuk pulang
kerumah mas Sulis. Dengan pertimbangan mmedan yang kami lalui menanjak, Maka
kami memutuskan untuk pulang melewati jalur Giripurno yang mempunyai kontur
jalan yang agak lebih landai. Setelah semua siap dengan kendaraan
masing-masing. Kami melanjutkan perjalanan pulang. Saya, mbak kikin, wahyu, dan
fadil menggunakan sepeda motor dan mas sulis, mifty arina, dan Chaca
menggunakan mobil. Karena kami ada yangmenggunakan sepeda motor maka kami bisa
lebih cepat sampai rumah. Akan tetapi, baru saja sampai rumah. Saya dapat telp
dari mifty kalau mobil yang ia tumpangi terperosok kedalam selokan di
daerah Ngadiharjo. Ssehingga saya
bersama Wahyu kembali lagi ke Ngadiharjo untuk membantu Mas Sulis.
Sampai di Ngadiharjo, Ternyata Mas Sulis Sedang
Dibantu Oleh 2 Warga sekitar. Kemudian tidak begitu lama mobilpun bisa kembali
naik ke jalan. Ternyata pada saat Turun mobil mas Sulis berpapasan dengan
sepeda motor. Kaarena jalan yang menanjak dan sedikit menikung maka ban
belakang sebelah kiri masuk kedalam selokan. Beruntungnya lokasi kejadian dekat
dengan rumah warga sehingga langsung dibantuoleh warga yang melihat. Akhinya
kami pun sampai dirumah Mas Sulis dengan selamat. Kemudian masing masing
melanjutkan perjalanan tempat tujuan masing masing. Saya pulang ke Temanggung.
Fadil Pulang ke Jogja, Arina Pulaang Ke Semarang, Mifty Dan Wahyu Pulang ke
Kaarangrejo Borobudur.