Kabupaten
Magelang memiliki banyak cerita mengenai
pariwisata dan sejarah peradaban, banyak bukti mengenai itu. Salah satunya
yaitu wisata sejarah tentang candi.. Banyak sisa-sisa cerita masa lalu yang
bisa kita lihat sampai saat ini salah satunya Candi Mendut. Kebetulan
juga pada waktu itu cuaca akhir pekan sangat cerah sehingga saya dan istri
memutuskan untuk berwisata ke Candi Mendut.
Berbeda
dengan Candi Borobudur dan Candi Pawon yang ada di kawasan kecamatan Borobudur.
Lokasinya sangat mudah diakses karena terletak dipinggir jalan raya Secara
administratif, kawasan wisata Candi Mendut berada
dalam wilayah Dusun Sumberrejo, Desa Mendut, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang,
Provinsi Jawa Tengah Indonesia.
Candi
Mendut merupakan salah satu dari tiga rangkaian Candi Buddha yang secara
historis maupun simbolis terkait satu dengan yang lain. Ketiga rangkaian
tersebut adalah Candi Mendut, Candi Pawon dan Candi Borobudur. Secara historis,
Candi Mendut dan kedua candi Pawon dan Borobudur dibangun pada waktu yang hampir
bersamaan, Akan tetapi sejarah Candi Mendut belum
lah jelas karena sampai saat ini sebenarnya belum ada data yang akurat mengenai
waktu persisnya Candi Mendut dibangun.
Namun berdasarka beberapa penelitian arkeologi kemungkinan besar Candi Mendut didirikan
pada tahun 824.
Bagi para wisatawan yang tertarik dengan tempat-tempat
bersejarah, Candi Mendut juga merupakan tempat bersejarah yang menarik.Keindahan
Candi Mendut dapat kita lihat dari kejauhan yang bentuknya seperti kubus yang
bagian atasnya sudah tidak lengkap. Saat
berkunjung ke candi ini kamu bisa napak tilas sejarah tersebut. Arsitektur
candi yang berbeda, yaitu memiliki kaki setinggi 3,7 meter juga menjadi hal
yang patut dipelajari. Candi Mendut juga digunakan
sebagai tempat ibadah bagi umat Buddha yang berkunjung ke sini. Pengunjung bisa
menyalakan hio dan berdoa di depan tiga Arca Buddha yang terdapat di dalam
candi. Selain itu, di halaman candi terdapat sebuah pohon Bodhi rindang. Jenis
pohon ini di yakini umat Buddha sebagai tempat di mana Siddharta Gautama
mencapai penerangan sempurna. Jika ingin mendapatkan kisah-kisah menarik
seputar Candi Mendut dan kawasan di sekitarnya, kamu bisa bertanya kepada guide dan penduduk lokal yang tinggal di
sekitar kawasan ini.
Setelah berkeliling Candi Mendut, Anda dapat berjalan-jalan
melewati sejumlah kios souvenir yang menjual aneka cinderamata khas candi
mendut. Selain itu juga buat para wisatawan bisa beristirahat di bawah
rindangnya pohon beringin yang terdapat di dekat Parkiran Candi Mendut, sambil
memesan minuman ice kelapa muda ataupun makanan yang di jajakan penduduk
sekitar.
Jangan lewatkan juga untuk mengunjungi Buddhist Monastery, tepat
di seberang Candi Mendut terdapat Buddhist Monastery yang di gunakan sebagai
tempat ibadah, selain itu merupakan tempat bagi para biksu dan biksuni untuk
berkumpul dan belajar mengenai Agama Buddha. Kompleks vihara ini terdiri dari
beberapa tempat ibadah, asrama, perpustakaan umum dan taman. Hampir semua
bagian vihara ini bebas di datangi pengunjung, kecuali asramanya.
Hal yang menarik di vihara ini adalah pengunjung dapat melihat beberapa bentuk patung Buddha. Ada patung Buddha tidur hingga patung Buddha yang paling kurus yang mungkin jarang ditemukan di tempat lain.
Hal yang menarik di vihara ini adalah pengunjung dapat melihat beberapa bentuk patung Buddha. Ada patung Buddha tidur hingga patung Buddha yang paling kurus yang mungkin jarang ditemukan di tempat lain.
Harag Tiket Masuk
Candi Mendut
Untuk
memasuki candi mendut, Wisatawan lokal akan dikenakan biaya retribusi yang
murah. Yaitu Rp. 3500. Itu pun sudah sepaket dengan candi pawon. Jadi jika Anda
sudah membeli tiket candi mendut tidak perlu lagi untuk membeli tiket ketika
memasuki candi pawon.