"Kekurangan 25 guide yang belum bersertifikat itu, kami akan penuhi dalam waktu dekat. Saat ini saja, yang antri ingin mengikuti sertifikasi itu, sudah ratusan. Jadi kami sangat optimis akan memenuhi target tersebut," kata Trenggono, Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dan Parekraf, Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Porapar) Propinsi Jawa Tengah, pada Pelatihan Pemandu Wisata di Hotel Artos, tadi.
Pemandu wisata, kata Trenggono, merupakan elemen penting dalam industri pariwisata. Pasalnya, mereka yang selalu bertemu dan bertatap muka dengan wisatawan (pengunjung). "Tidak menyepelekan yang lain, namun mereka (pemandu wisata) adalah ujung tombak. Baik dan buruk kepariwisataan, ada ditangan mereka. Karena itu, mereka perlu diberi pembekalan dan pelatihan semacam ini. Dan kedepan, semua pemandu wisata di jawa tengah harus mengikuti sertifikasi. Dengan begitu, mereka benar-benar kompeten dan profesional dalam melayani tamunya," katanya.
Dalam pembekalan dan pelatihan pemandu wisata tadi, diikuti 210 pemandu dari seluruh jawa tengah. Kegiatan ini juga masih dalam rangkaian Borobudur International Festival (BIF) 2017 yang akan dibuka Menteri Pariwisata, Kamis (27/7/2017). Dalam kesempatan itu, menghadirkan empat nara sumber. Diantaranya, Asdep Pengembangan SDM Kepariwisataan, Kementrian Pariwisata, Baguslan Harahap, kemudian Dinas Porapar Jawa Tengah, Trenggono dan dari Asosiasi Experiential Learning Indonesia (AELI). (Yoh)