KOPI luwak sudah terkenal di seluruh Indonesia hingga manca negara. Kopi hasil fermentasi luwak ini digemari karena memiliki cita rasa berbeda dan konon memiliki manfaat kesehatan bagi manusia.
Tidak heran jika kopi luwak banyak digemari masyarakat dan menjadi pilihan utama banyak restoran dan hotel. Namun sajian kopi luwak ala Pawon Luwak Coffe sangat berbeda dan memberi sensasi unik.
Pasalnya, pengunjung akan menikmati nikmatnya kopi luwak bersama luwak-luwak peliharaan di tengah kebun kopi mini. Lokasi Pawon Luwak Coffe juga sangat strategis yakni di sebelah Candi Pawon di Desa Wanurejo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang.
Pawon Luwak Coffe ini didirikan Prana Aji pada akhir 2013. Pelanggan kopi luwak biasanya adalah para wisatawan nusantara dan mancanegara yang berkunjung ke Candi Borobudur. Banyak pula penggemar kopi lokal yang singgah untuk mencicipi kopi luwak ala Pawon Luwak Coffe.
Prana Aji menata warung kopi miliknya dengan bangunan kayu ala masyarakat desa. Deretan kursi kayu ada di teras dan ruang tamu. Namun jika ingin merasakan sensai berbeda maka pilihnya meja di kebun belakang rumah. Di sini, kita bisa menikmati kopi di dekat kandang luwak yang tengah asyik menyantap biji-biji kopi pilihan.
Di depan kandang ada banyak tanaman kopi yang tumbuh subur dan mulai berbuah. Di sisi kiri ada gazebo kayu yang bisa digunakan untuk istirahat sambil menikmati kopi. Ada dua pilihan kopi yang disajikan Prana Aji.
Yakni kopi robusta dan kopi arabika. Semuanya merupakan kopi hasil fermentasi luwak. Selain produksi sendiri, Prana Aji juga menjalin kerja sama dengan para petani untuk memasok kopi hasil fermentasi luwak. Kopi dibuat secara manual sehingga memiliki cita rasa unik dan higienis.
Proses pengolahan kopi ini dimulai dengan pengumpulan biji kopi yang sudah dimakan binatang luwak. Setelah itu, kotoran atau feses luwak dibersihkan dengan air hingga bersih dan dijemur selama 7 hari. Langkah selanjutnya, biji kopi yang sudah mengering ditumbuk secara manual dan dikuliti.
Biji kopi lantas digoreng dan digrinder hingga halus dan lembut. Proses untuk membuat satu gelas kopi ini membutuhkan waktu sekitar 2 minggu. Tidak heran jika cita rasa kopi yang dihasilkan terbilang istimewa dan berbeda dengan kopi dari daerah lain.
Proses yang rumit ini membuat harga kopi terbilang tinggi yakni Rp 400 ribu per bungkus isi 100 gram untuk kopi arabika dan Rp 250 ribu untuk kopi robusta. Adapun kopi siap minum seharga Rp 25 ribu per cangkir. Namun harga ini tidak mahal jika melihat proses yang panjang dan rasa yang istimewa.
Hal ini dibenarkan salah satu penggemar kopi bernama Handoko. Handoko mengaku sudah berkeliling nusantara untuk menikmati kopi. Namun ia merasa ada rasa berbeda ketika menikmati kopi luwak di Borobudur, Kabupaten Magelang.
"Saya ini penggemar berat kopi. Saya pernah blusukan ke Tulung Agung untuk berburu kopi. Kopi di Borobudur berbeda. Saya percaya kopi luwak bermanfaat untuk kesehatan. Kopi luwak juga bisa mempertajam memori sehingga tidak cepat pikun," kata Handoko.
Sejauh ini ada 12 manfaat kopi luwak bagi kesehatan tubuh manusia. Diantaranya adalah memproteksi mulut dan gigi, melindungi kulit, mencegah kanker payudaram, mencegah penyakit syaraf dan parkinson, mencegah diabetes, mencegah batu empedu, meningkatkan stamina tubuh, dan untuk kecantikan wanita. (Kang Habib)