Patin Kelo Kuning, Empuk dan Lezat
BAGI Anda penggemar masakan non kolesterol bisa menjajal masakan patin kelo kuning ala Warung Makan Ikan Segar Jampi Sayah di Desa Ngrajek, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang.
Ya, warung makan yang berdiri tahun 1998 itu kini tak lagi sebatas menyajikan olahan ikan lele, nila, bawal, cumi-cumi, udang dan gurameh saja. Setelah mempelajari selera pasar, Jampi Sayah mempersembahkan olahan ikan patin yang diberi nama patin kelo kuning.
Menurut pemilik Jampi Sayah Suryotono SE kelo berarti masakan dan kuning akandalah warna kuning. Nama ini diambil karena masakan tersebut berwarna kekuningan.
"Warna kuning ini muncul dari kunir dan rempah-rempah yang kami gunakan. Ini memberi cita rasa masakan yang berbeda ketimbang jenis masakan lain," kata mantan pegawai BRI tersebut.
Suryotono mengatakan keunggulan patin terletak pada daging yang tebal dan kenyal. Dengan olahan khusus, ikan patin yang terkenal amis menjadi tidak amis.
Kelebihan masakan patin kelo kuning adalah daging ikan lebih empuk, lezat serta bumbu rempah-rempahnya yang sangat kuat. Tidak jarang, pembeli minta tambahan nasi karena nikmatnya masakan tersebut.
Suasana rumah makan juga sangat nyaman karena terletak di pinggir sawah dan sungai kecil. Pembeli bisa menyantap makanan di atas kolam apung sambil menikmati gemericik air mengalir.
Ia menjamin masakan tersebut cocok bagi para penikmat makanan ikan segar. Selain bebas kolesterol, ikan patin juga bergizi tinggi dan mengandung banyak protein.
Ia menjelaskan bahwa masakan ini terinspirasi dari masakan almarhum neneknya Ny Kalipah di Bojonegoro, Jawa Timur. Saat itu, Ny Kalipah biasa membuat masakan ikan yang ditangkap dari Kali Bengawan Solo.
Ketika sedang berwisata ke Samarinda, Kalimantan Timur, Suryotono menjumpai masakan ikan patin yang mirip masakan Ny Kalipah.
"Rasanya juga lezat. Akhirnya kami membuat masakan ikan patin kelo kuning. Sambutan masyarakat sangat bagus. Ini cocok di lidah masyarakat Magelang. Kebetulan di Magelang juga tidak ada warung khusus ikan patin," kata dia.
Para pelanggan yang enggan menunggu proses pengolahan ikan bisa mengajukan pesanan lewat nomer telepon 0293 789650. Dengan demikian begitu datang mereka bisa langsung menikmati kelezatan ikan patin.
Untuk memenuhi permintaan pasar, Suryotono tak hanya menerima pasokan ikan patin dari petani. Ia juga mengembangkan sentra budidaya ikan patin di sekitar warung makan dan di Muntilan.
"Kami punya kolam sendiri. Ini menjamin ketersediaan ikan patin. Dengan memelihara sendiri juga akan menjamin kesehatan ikan. Ikan kami bebas pestisida maupun obat-obatan dan selalu segar," kata dia. (Kang Habib Shaleh)