BERWISATA ke Candi Borobudur dan Ketep Pass tidak akan sempuna tanpa menikmati kekayaan kuliner Kabupaten Magelang. Sebagai wilayah yang diapit lima gunung, Magelang memiliki banyak mata air dan sungai jernih dan segar.
Sungai-sungai ini menjadi habitat banyak jenis ikan seperti ikan nila, lele, tawes, ikan emas, udang, wader, melem, beong, belut, dan lainnya. Tak heran jika banyak warung makan iwak kali di sekitar alur sungai.
Seperti Warung Makan Purnama di Dusun Tangkilan, Pabelan yang berada di pinggir Kali Pabelan, kemudian warung makan Iwak Kali di dekat jembatan Srowol, Progowati dan warung makan Progosari.
Mereka menyajikan aneka menu masakan iwak kali segar yang gurih dan lezat. Bagi Anda yang suka masakan pedas ada jenis masakan yang tidak boleh terlewatkan yakni mangut iwak beong.
Beong adalah ikan air tawar sejenis ikan lele, yang menjadi ikan endemik Kali Progo. Ukuran iwak beong ini cukup besar dengan daging tebal, lembut, dan empuk. Mangut iwak beong ini menjadi masakan khas Kabupaten Magelang dan tidak ada di daerah lain.
Ada dua warung yang bisa menjadi rujukan yakni Omah Kayoman di Dusun Pare, Desa Progowati, Kecamatan Mungkid dan kedua warung makan ‘Sehati Selera Pedas’ di Desa Kembanglimus, Kecamatan Borobudur.
Yang unik dari masakan mangut beong ini adalah bumbu pedasnya yang menguras keringat. Rasa pedas ini berasal dari olahan cabe merah, hijau dan rawit. Meski super pedas, rasa mangut beong ini sangat nikmat dan lezat. Ini karena penggunaan bumbu alami seperti lengkuas (laos), daun serai, jahe, dan kencur, bawang merah dan cabe.
Kuah mangut ini ditambah santan parutan kelapa setelah mendidih guna menambah kekentalan kuah. Masakan ini disajikan bersama nasi panas dengan lalapan berupa rebusan daun singkong. Gorengan ikan teri, wader, kotes maupun udang menjadi camilan pelengkap.
Pelanggannya juga bukan hanya warga Magelang namun para wisatawan Borobudur. Bahkan mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia Mari Elka Pangestu, mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan, artis Zack Lee dan juga tokoh-tokoh lainnya sering mampir untuk menjajal kelembutan daging iwak beong Kali Progo. (Kang Habib Shaleh)