INFOBOROBUDUR - Desa wisata di sekitar Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, terus berkembang. Setelah sebelumnya Desa Candirejo dan Wanurejo, kini ada Desa Karanganyar. Tepatnya adalah Dusun Nglipoh atau yang juga dikenal dengan sebutan Banjaran 1. Dusun ini merupakan salah satu sentra kerajinan gerabah di Kabupaten Magelang. Bahkan, dari 181 Kepala Keluarga (KK) sekitar 75 KK atau hampir 60 persen warganya, hidup dari gerabah.
Tidak berlebihan, jika gerabah telah menjadi icon dusun ini. Menurut informasi warga diwilayah ini, gerabah telah ditekuni warganya sejak zaman penjajahan dahulu. "Kini mungkin sudah generasi cucu atau cicit yang meneruskan," kata Suparlan, Kepala Dusun Nglipoh.
Tertarik ? Hubungi: 087719147194
Untuk menuju dusun ini, cukup mudah. Dari Candi Borobudur, tinggal berjalan kearah selatan menuju Perbukitan Menoreh sekitar tiga kilometer. Selain gerabah, wilayah ini juga terkenal dengan dusun kesenian. Pasalnya, terdapat dua group kesenian tradisional yang cukup ternama. Meliputi kesenian ponco siswo dan dayakan. Dua kesenian ini, sudah sering pentas di acara penting di Pemkab Magelang. Bahkan, tidak jarang diundang pentas ke luar daerah. "Kalau ada kunjungan tamu dari luar daerah atau rombongan wisatawan mnca negara, biasanya mereka juga ikut mengisi," terangnya.
Terkait gerabah, kata Suparlan, ada beragam jenis yang dibuat warganya. Selain tungku, celengan, asbak, kendi, pot bunga, mini stupa, kwali, rebana, sentir, tempat pensil, sendok dan cobek, ada juga beberapa jenis souvenir untuk acara-acara pesta seperti khitanan dan pernikahan. Sedang untuk pemasarannya, selain memenuhi kebutuhan lokal tapi juga luar daerah. Diantaranya, Semarang, Temanggung, Salatiga dan lainnya.
Tertarik ? Hubungi: 087719147194
Sementara untuk mendukung desa wisata, di dusun ini juga telah dibangun tempat pameran atau gallery. Adalah Supoyo, pimpinan kelompok pengrajin gerabah ‘Bina Karya’ Dusun Nglipoh yang mampu memberdayakan sekitar 75 pengrajin diwilyahnya. “Sejak beberapa tahun ini, nama Dusun Nglipoh sudah menasional bahkan mendunia. Terbukti, setiap hari selalu ada wisatawan manca negara yang datang. Mereka umumnya ingin belajar membuat gerabah. Tidak itu saja, mereka juga ingin melihat kehidupan pedesaan. Umumnya, mereka ada wisatawan candi borobudur,” imbuhnya.
Selain wisatawan manca negara, kata Supoyo, ditempatnya juga sering menjadi tempat kunjungan kerja dari beberapa instansi pemerintah maupun kelompok-kelompok pengrajin dari sejumlah daerah. Terkadang, pada musim libur sekolah, ada juga rombongan pelajar yang datang secara khusus untuk belajar membuat gerabah. “Semua ini membuktikan, jika dusun kami sudah mulai dikenal secara nasional,” ujarnya. (Yohanes)